Kamis, 16 Mei 2013

Artikel etika

Didalam kehidupan tentunya sudah mempunyai aturan2 / etika yang harus di jalankan. Dan berikut sedikit Artikel tentang Etika


PENGERTIAN ETIKA

Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu

PENGERTIAN BAIK

Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

PENGERTIAN BURUK

Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK

Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme [carilah di internet mengenai faham atau aliran-aliran tersebut secara lengkap]

Kriteria perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di bawah ini sebatas berbagai aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini. Khusus penilaian perbuatan baik dan buruk menurut agama, adapt kebiasaan, dan kebudayaan tidak akan dibahas disini.

Faham Kebahagiaan (Hedonisme)

“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.

Bisikan Hati (Intuisi)

Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap faham  hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti”

Evolusi

Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami perubahan yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan. Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of nature, struggle for life, dan survival for the fittest) Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di ala mini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.

Paham Eudaemonisme

Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3) perbuatan baik, dan (4) pengetahuan batiniah.

Aliran Pragmatisme

Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris.

Aliran Naturalisme

Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta.

Aliran Vitalisme

Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran natiralisme sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu  bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.

Aliran Gessingnungsethik

Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi-halangi hidup.

Aliran Idealisme

Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang bai itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.

Aliran Eksistensialisme

Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan-keputusan individu, Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “ Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.

Aliran Marxisme

Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan

PENGERTIAN PROFESI

Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”.  Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

PROFESIONALISME

Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:
1.    Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2.    Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3.    Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
4.    Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
CIRI KHAS PROFESI

Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
1.    Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2.    Suatu teknik intelektual
3.    Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4.    Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
5.    Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.    Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
7.    Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
8.    Pengakuan sebagai profesi
9.    Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10.    Hubungan yang erat dengan profesi lain

TUJUAN KODE ETIKA PROFESI

Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.

Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct)  profesi adalah:

1.    Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2.    Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
3.    Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
4.    Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5.    Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6.    Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya

Profesi Bidang TI

Didalam setiap profesi tentunya ada etika2 sendiri, saya akan berbagi ilmu tentang etika profesi di bidang TI

Profesi bidang TI

Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi, pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah pekerjaan di bidang teknologi informasi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu profesi ?

Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
•    Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
•    Programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
•    Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
•    Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
•    Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
•    Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
•    EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
•    System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
•    Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

PROFESI - PROFESI DI BIDANG IT
1. System analyst
Deskripsi Pekerjaan System analyst :
System analyst merancang solusi IT baru untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan produktifitas. Pekerjaannya dapat untuk ekstrenal client atau internal client (seperti departemen dalam organisasi yang sama).
Bekerja secara dekat dengan client, analyst memeriksa model bisnis dan aliran data, mendiskusikan penemuan mereka dengan client, dan merancang solusi IT yang tepat.
Mereka menghasilkan sketsa rancangan dan meminta sistem IT baru, menentukan operasi yang akan dijalankan oleh sistem, dan cara data akan dilihat oleh user, memberikan rancangannya pada client dan setelah disetujui, bekerja secara dekat dengan tim client untuk mengimplementasikan solusi
Aktivitas Kerja System analyst
Kebanyakan system analyst bekerja pada tipe khusus sistem IT, dengan bermacam-macam tipe organisasi.Aktivitas kerja juga bergantung pada ukuran dan sifat dasar dari organisasi, tetapi biasanya meliputi:
•    Berhubungan secara luas dengan eksternal atau internal client
•    Menganalisa sistem (yang sudah ada) client
•    Menerjemahkan keperluan client ke dalam laporan singkat proyek yang sangat khusus
•    Mengenali pilihan untuk solusi potensial dan menilainya untuk kecocokan teknis dan bisnis
•    Membuat solusi logis dan inovatif untuk permasalahan yang kompleks
•    Membuat proposal khusus untuk memodifikasi atau menggantikan sistem
•    Membuat laporan proyek yang memungkinkan
•    Memberikan proposal pada client
Bekerja secara dekat dengan developer dan bermacam end user untuk memastikan kompatibilitas teknis dan kepuasan user
•    Memastikan anggaran dipatuhi dan memenuhi deadline
•    Membuat jadwal pengujian untuk keseluruhan sistem
•    Mengawasi implementasi sistem baru
•    Merencanakan implementasi sistem baru
•    Membuat user manual
•    Menyediakan pelatihan untuk user dari sistem baru
•    Tetap up to date dengan perkembangan sektor teknis dan industri
Kemampuan System analyst
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Kemampuan untuk belajar dengan cepat
•    Pendekatan logis dalam pemecahan masalah
•    Menyelidiki dan memiliki rasa ingin tahu
•    Kemampuan presentasi
•    Kemampuan interpersonal dan client-handling yang bagus
•    Business awareness
•    Kemampuan yang baik sekali dalam komunikasi lisan dan tulisan
•    Kemampuan dalam perencanaan dan negosiasi
•    Inistiatif dan kepercayaan diri
•    Ketertarikan bagaimana proses organisasional bekerja

2. Software engineer
Deskripsi Pekerjaan Software engineer
Software engineer meneliti, merancang, dan men-develop sistem software untuk memenuhi keperluan client. Setelah sistem sudah secara penuh dirancang software engineer lalu diuji, debug, dan memelihara sistem.
Mereka perlu memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman komputer dan aplikasi, ini karena luasnya bidang kerja yang dapat terlibat didalamnya.
Software engineer kadangkali merupakan computer programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi, software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi. Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling popular.
Aktivitas Kerja Software engineer
Aktivitas yang dilakukan oleh software engineer meliputi:
•    Researching, perancangan, dan pembuatan software baru
•    Menguji program baru dan mencari kesalahan
•    Men-develop program yang sudah ada dengan menganalisa dan mengenali area untuk modifikasi
•    Memasang produk software yang sudah ada dan mengambil incompatible platform untuk bekerja bersamA
•    Memeriksa teknologi baru
•    Membuat spesifikasi teknis dan perencanaan pengujian
•    Bekerja dengan bahasa coding komputer
•    Membuat dokumentasi operasional dengan technical author
•    Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan software
•    Bekerja secara dekat dengan staff lain, seperti manajer proyek, graphic artists, system analyst, dan sales dan marketing professional
•    Berkonsultasi dengan client/kolega berkaitan dengan pemeliharaan dan performance dari sistem software dan bertanya untuk memperoleh informasi, menjelaskan detail dan mengimplementasikan informasi
•    Secara konstan meng-update pengetahuan teknis dan kemampuan dengan menghadiri in-house dan/atau kursus eksternal, membaca manual dan mengakses aplikasi baru
•    Problem solving dan berpikir secara menyamping sebagai bagian dari tim, atau secara individual, untuk memenuhi kebutuhan dari proyek
Kemampuan Software engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Pengetahuan tentang berbagai macam aplikasi
•    Antusiasme dan pengetahuan dari project lifecycle
•    Kemampuan analytical and problem-solving
•    Memperhatikan detail
•    Pikiran yang logis
•    Numeracy
•    Pengetahuan tentang sektor yang akan Anda kerjakan
•    Kemampuan interpersonal dan komunikasi yang baik
•    Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan client, kolega, dan manajemen senior
•    Kemampuan untuk belajar skill dan teknologi terbaru dengan cepat
•    Motivasi karir dan kemauan untuk melanjutkan lebih jauh pengetahuan dan kemampuan
•    Awareness pada isu terkini yang mempengaruhi industri dan teknologi
3. Network Engineer
Deskripsi Pekerjaan Network engineer
Network engineer bertanggungjawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam organisasi atau antar organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan operasi yang lancar dari jaringan komunikasi untuk menyediakan performance yang maksimum dan ketersediaan untuk user (staff, client, customer, supplier, dan lain-lain).
Network engineer bekerja secara internal sebagai bagian dari tim pendukung IT di organisasi atau secara eksternal sebagai bagian dari perusahaan konsultansi networking dengan beberapa client.
Aktivitas Kerja Network engineer
Pekerjaan ini terpengaruh oleh ukuran dan tipe dari organisasi yang mempekerjakannya. Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
•    Memasang, mendukung, memelihara server hardware dan infrastruktur software baru
•    Mengatur e-mail, anti spam, dan virus protection
•    Melakukan setting user account, izin dan password
•    Memonitor penggunaan jaringan
•    Memastikan cost-effective dan efisiensi penggunaan server
•    Mengusulkan dan menyediakan solusi IT untuk masalah bisnis dan manajemen
•    Memastikan semua peralatan IT memenuhi standar industri
•    Menganalisa dan menyelesaikan kesalahan, mulai dari major system crash sampai kelupaan password
•    Mengerjakan rutin preventative measures dan mengimplementasikan dan memonitor keamanan jaringan, jika jaringan terkoneksi ke internet
•    Menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk user dengan bermacam tingkat pengetahuan IT dan kompetensi
•    Mengawasi staff lain, seperti help desk technician
•    Bekerja dekat dengan departemen/organisasi lain dan berkolaborasi dengan staff IT lain
•    Merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan IT untuk masa mendatang dan menjalankan kerja proyek
•    Mengelola website dan memelihara jaringan internal
•    Memonitor penggunaan web oleh para pekerja
Kemampuan Network engineer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Pengetahuan yang up to date dan memahami kebutuhan bisnis dan industri
•    Kemampuan komunikasi yang baik sekali
•    Mampu untuk menerima bermacam tugas dan memperhatikan detail
•    Kemampuan analytical dan problem-solving
•    Kemampuan teamwork dan mampu untuk merasa nyaman bekerja dengan tim, client dan grup staff yang berbeda antar organisasi
•    Kemampuan organisasional
4. Application Developer
Deskripsi Pekerjaan Application developer
Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e-commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa komputer yang bersangkut-paut. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool.
Application developer bekerja dalam range yang luas pada sektor bisnis seperti sektor publik, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti system/busineess analyst dan technical author. Mereka bekerja pada produk umum yang dapat dibeli atau untuk client individual menyediakan bespoke solutions.
Aktivitas Kerja Application developer
Fungsi dasar dari application developer adalah untuk mempergunakan pengetahuan teknik pemrograman dan sistem komputer untuk membuat program komputer untuk melakukan bermacam-macam pekerjaan sesuai dengan persetujuan dengan client.
Aktivitas yang dilakukan oleh application developer meliputi:
•    Membuat spesifikasi program secara detail melalui diskusi dengan client
•    Menjelaskan secara tepat apa tindakan (aksi) program yang diinginkan
•    Menguraikan spesifikasi program ke dalam elemen-elemen sederhana dan menerjemahkan logikanya ke dalam bahasa pemrograman
•    Memikirkan solusi yang mungkin untuk menprediksi masalah, mengevaluasi pilihan lain
•    Bekerja sebagai bagian dari tim, dimana mengadakan proyek khusus, untuk membuat bagian tertentu dari program
•    Mengkombinasikan semua elemen dari rancangan program dan mengujinya
•    Menguji sample data-set untuk memeriksa keluaran dari program sesuai dengan yang diinginkan
•    Bereaksi terhadap masalah dan memperbaiki program seseuai kebutuhan
•    Memasang program dan mengadakan pengujian akhir
•    Mempelajari computer printout selama berlangsungnya pengujian
•    Mengevaluasi keefektifan program
•    Meningkatkan efisiensi operasi program dan menyesuaikan kebutuhan baru seperlunya
•    Mengadakan user acceptance testing untuk memastikan program mudah digunakan, cepat, dan akurat
•    Membuat ulang langkah yang diambil oleh user untuk menemukan sumber masalah
•    Membuat dokumentasi secara detail atas operasi dari program oleh user dan operator komputer
•    Mengkonsultasikan manual, laporan periodik dan teknis untuk mempelajari cara baru untuk men-develop program dan memelihara yang sudah ada
Kemampuan Application developer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Kemampuan teknis yang kuat dalam pemrograman, perancangan, metodologi system development dan pengujian, khususnya pada industri game
•    Kemampuan komunikasi yang baik
•    Kemampuan dalam manajemen proyek
•    Kemampuan problem-solving
•    Perhatian pada detail
•    Keuletan dan kesabaran
•    Kemampuan teamwork
•    Pemahaman proses bisnis dan batasannya
5. Manager Sistem Informasi
Deskripsi Pekerjaan Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab pada sistem komputer dalam perusahaan, mengawasi pemasangan, memastikan sistem backup berjalan dengan efektif, membeli hardware dan software, menyediakan infrastruktur teknologi ICT untuk organisasi, dan berkontribusi dalam kebijakan organisasi mengenai standar kualitas dan perencanaan strategi.
Manajer sistem informasi bekerja pada semua ukuran orgranisasi dalam industri dan sektor pelayanan, biasanya dengan staff dari teknisi, programmer, dan hardware melapor pada manajer.

Aktivitas Kerja Manajer Sistem Informasi
Manajer sistem informasi bertanggungjawab untuk implementasi teknologi dalam suatu organisasi dan mengatur kerja dari system/business analyst, computer programmer, support specialist, dan pekerja lainnya yang berhubungan dengan komputer. Pemegang jabatan biasanya pekerja yang berpengalaman dengan keahlian teknis dan juga memahami prinsip bisnis dan manajemen. Kewajiban dalam peranan pada akhirnya bergantung pada organisasi yang mempekerjakannya dan kompleksitas dari sistem informasi.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
•    Mengevaluasi kebutuhan user dan fungsionalitas sistem dan memastikan fasilitas ICT memenuhi kebutuhan
•    Merencanakan, men-develop dan mengimplementasikan keuangan ICT, memperoleh harga yang kompetitif apabila cocok, untuk memastikan keefektifan biaya
•    Penjadwalan upgrade dan backup keamanan dari sistem hardware dan software
•    Mencari kembali dan memasang sistem baru
•    Memastikan running yang lancar dari semua sistem ICT seperti software anti-virus, layanan print dan e-mail.
•    Memastikan lisensi software
•    Menyediakan akses aman ke jaringan untuk remote user
•    Memastikan keamanan data dari serangan internal dan eksternal
•    Menyediakan user dengan support dan nasehat yang tepat
•    Mengatur situasi krisis, dimana melibatkan masalah teknis yang kompleks dari hardware atau software
•    Melakukan mentoring dan pelatihan pada staff pendukung ICT
•    Tetap up to date dengan teknologi terbaru
Kemampuan Manajer Sistem Informasi
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Kepemimpinan
•    Kemampuan untuk bekerja dengan orang pada semua tingkat dalam organisasi
•    Kemampuan untuk berkontribusi dan mengimplementasikan strategi organisasional
6. Konsultan IT
Deskripsi Pekerjaan Konsultan IT
Konsultan IT bekerja secara partnership dengan client, menganjurkan mereka bagaimana untuk menggunakan teknologi informasi agar memenuhi sasaran bisnis atau menyelesaikan suatu masalah. Konsultan bekerja untuk memperbaiki struktur dan efisiensi dan sistem IT organisasi.
Konsultan IT dapat terlibat dalam bermacam aktivitas seperti marketing, manajemen proyek, customer relationship management (CRM) dan system development.
Mereka juga bertanggungjawab untuk pelatihan user dan feedback. Pada banyak perusahaan, tugas tersebut dilakukan oleh IT project team. Konsultan IT makin terlibat dalam penjualan dan pengembangan bisnis.
Aktivitas Kerja Konsultan IT
Tugas khusus yang dilakukan oleh konsultan IT meliputi:
•    Bertemu dengan client untuk menentukan keperluan
•    Bekerja dengan client untuk menetapkan jangkauan dari suatu proyek
•    Merencanakan timescale dan kebutuhan sumber daya
•    Menjelaskan spesifikasi sistem client, memahami kebiasaan kerja mereka (client) dan sifat dasar dari bisnisnya
•    Bepergian ke tempat customer
•    Berhubungan dengan staff pada semua tingkat dari organisasi client
•    Menetapkan software, hardware dan kebutuhan jaringan
•    Menganalisa kebutuhan IT dalam perusahaan dan memberikan nasehat yang independen dan objektif dalam penggunaan IT
•    Men-develop solusi yang cocok dan mengimplementasikan sistem baru
•    Memberikan solusi dalam laporan tertulis ataupun lisan
•    Membantu client pada aktivitas perubahan manajemen
•    Membeli sistem jika cocok
•    Merancang, menguji, memasang dan memonitoring sistem baru
•    Menyiapkan dokumentasi dan memberikan laporan proses pada customer
•    Mengatur pelatihan untuk user dan konsultan lain
•    Mengenali potential client dan membangun dan memelihara hubungan
Kemampuan Konsultan IT
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Kemampun untuk memimpin
•    Kemampuan komunikasi dan interpersonal
•    Kemampuan teamwork
•    Pendekatan logis untuk problem solving/analytical skills
•    Kemampuan untuk cepat belajar
•    Kepercayaan ketika membuat keputusan
•    Kemampuan presentasi
•    Kemampuan customer service yang baik
•    Kemampuan organisasional yang baik untuk mengatur heavy workload
•    Kemampuan untuk berkomunikasi informasi teknis pada client non-IT dan kolega
•    Fleksibilitas dan adaptabilitas
•    Kemampuan manajemen waktu

7. IT Trainer
Deskripsi Pekerjaan IT Trainer
IT Trainer umumnya merancang dan memberikan kursus dalam information and communications technology (ICT) seperti aplikasi dekstop dan software khusus perusahaan. Mereka juga menyediakan pelatihan dalam area yang lebih teknis untuk software engineer, teknisi, perancang website, dan programmer. IT Trainer bekerja pada perguruan tinggi, perusahaan pelatihan, dan dalam departemen pelatihan dari suatu perusahaan besar dan organisasi sektor publik. Banyak IT Trainer merupakan self-employed.

Aktivitas Kerja IT Trainer
Pelatihan umumnya jatuh pada dua kategori, yaitu aplikasi software desktop (pengolah kata, database, spreadsheet, internet dan e-mail) dan area teknis seperti programming, web design, networking dan pemeliharaan PC.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah:
•    Merancang materi kursus dan dokumen lain seperti handout, manual, dan latihan
•    Mengatur dan memasarkan kursus untuk memenuhi kebutuhan dari pelajar dan permintaan bisnis
•    Menyiapkan lingkungan pelatihan dan sumber daya seperti men-setting peralatan IT
•    Menyampaikan program pelatihan pada client baik itu dalam setting group classroom atau online melalui e-learning atau Virtual Learning Environment (VLE) atau one-to-one basis.
•    Mendukung dan melatih pelajar menggunakan VLE atau paket self-learning
•    Mengevaluasi keefektifan dari pelatihan dan course outcorner
•    Berhubungan dengan penyedia kursus eksternal, employer, client, memeriksa badan dan perusahaan software, dan lain-lain
•    Menerima tanggung jawab untuk pemeliharaan hardware dan software yang digunakan untuk pelatihan dan menganjurkan perbaikan dan upgrade
•    Tetap up to date dengan sistem yang bersangkutan, software dan teknologi pelatihan online
•    Berurusan dengan administrative record
Kemampuan IT Trainer
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
•    Pengetahuan yang up to date dari aplikasi dan sistem IT.
•    Kemampuan lisan dan tulis yang baik
•    Kemampuan organisasional, perencanaan, pelatihan dan presentasi yang baik
•    Kesabaran dan kepercayaan
•    Self-motivation dan mampu untuk memotivasi orang lain
•    Kemauan untuk belajar

REFERENSI :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6554618
dc400.4shared.com/doc/BrJhZ10s/preview.html

Volume dan luas bola dengan c++

berbagi ilmu teman........
silahkan mengambil / meliaht saja n jangan lupa komennya ya........

#include<conio.h>
#include<iostream.h>
#include<stdio.h>

luas(float jar, float p);
volume(float b, float k);
main ()
{
char nama[67],nim[56];
float jari,pi;
pi=3.14;
cout<<"Menghitung luas dan volume bola "<<endl;
cout<<"======================================="<<endl<<endl;
cout<<"Nama : "; gets(nama);
cout<<"Nim  : "; cin>>nim;
cout<<endl<<"======================================="<<endl<<endl;
cout<<"Masukkan jari-jari : "; cin>>jari;
luas(jari,pi);
volume(jari,pi);

getch();
}

luas(float jar,float p)
{
float x;

x=4*p*jar*jar;
cout<<endl<<"Maka luasnya adalah "<<x<<endl;
}

volume(float b, float k)
{
float volume;
volume = 4/3 * k* b*b*b;
cout<<"Maka volumenya adalah : "<<volume;

getch();
}

Fungsi Perhitungan Borland C++

sekedar berbagi ilmu untuk teman2 semua. Silahkan di coba jika ada yang kurnag silahkan koment ya.......... Thanks


#include <iostream.h>;
#include <conio.h>;

int fungsi_menu(void);
float fungsi_Perkalian(void);
float fungsi_Pembagian(void);
float fungsi_Pengurangan(void);
float fungsi_Penambahan(void);
int menu_exit(void);
main ()
{
  fungsi_menu();
  return 0;
}

int fungsi_menu()
{
  clrscr();
  int a;
  cout << "Silahkan dipilih terlebih dahulu\n";
  cout << "1. perkalian\n";
  cout << "2. pembagian\n";
  cout << "3. pengurangan\n";
  cin >> a;

  switch (a)
  {
     case 1: fungsi_Perkalian(); break;
     case 2: fungsi_Pembagian(); break;
     case 3: fungsi_Pengurangan(); break;
     case 4: fungsi_Penambahan(); break;
     default: break;
  }
  return 0;
}


float fungsi_Perkalian()
{
float x,y,z;
cin >> x ;
cin >> y ;
z = x * y;
cout << "hasilnya : " << z << endl;
cout << endl;
menu_exit();
return 0;
}


float fungsi_Pembagian()
{
float x,y,z;
char a;
cin >> x ;
cin >> y ;
z = x / y;
cout << "hasilnya : " << z << endl;
cout << endl;
menu_exit();
return 0;
}

float fungsi_Pengurangan()
{
float x,y,z;
char a;
cin >> x ;
cin >> y ;
z = x - y;
cout << "hasilnya : " << z << endl;
cout << endl;
menu_exit();
return 0;
}

float fungsi_Penambahan()
{
float x,y,z;
char a;
cin >> x ;
cin >> y ;
z = x + y;
cout << "hasilnya : " << z << endl;
cout << endl;
menu_exit();
return 0;
}

int menu_exit()
{
  char a;
  cin >> a;
  if (a == 'y')
  {
     cout << endl;
     fungsi_menu();
  }
  else
  {
  cout << "Thanks Atas Pemakaiannya";
  }
  return 0;
}

SEGMENTASI & KONSEP SEGMENTASI

 SEGMENTASI
Segmentasi adalah skema manajemen memory yang memungkinkan user untuk melihat memori tersebut. Kerugian utama dari paging adalah terdapat perbedaan antara pandangan user mengenai memori dan memori fisik aktual.

KONSEP DASAR SEGMENTASI
Konsep dasar segmentasi adalah user programmer tidak memikirkan sejumlah rutin program yang di petakan ke main memori sebagai aray linier dalam byte,tetapi memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda beda,tidak perlu berurutan di antara segmen tersebut.
Ruang alamat logika adalah kumpulan segmen.Setiap segmen mempunyai nama dan panjang. Spefikasi alamat berupa nama segmen dan offset.Segmen di beri nomor dan di sebut dengan nomor segmen (bukan nama segmen) atau segmen number. Segmen dibentuk secara otomatis oleh compiyer.Sebuah program adalah sekumpulan segmen.
 Suatu segmen adalah unit logika seperti programutama ,prosedur ,fungsi, metode, obyek, variabel lokal,variabel global,blok umum,stack,tabel simbol, aray dab lain lain.
Pandangan user terdapat sistem segmentasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini


ARSITEKTUR SEGMENTASI
Alamat logika terdiri atas dua bagian yaitu  nomor segmen (s) dan offset (d) yang di tulis dengan <nomor segmen,offset>. 
Pemetaan  alamat logika ke alamat fisik mengunakan tabel segmen (segment table),terdiri atas :               
 •Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal
•Segmen limit merupakan panjang segmen

Seperti tabel page ,tabel segmen dapat berupa register atau memori berkecepatan  tinggi.Pada program yang berisi sejumlah segmen yang besar,maka harus menyimpan table page dimemori.
•Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang menunjuk ke  segment table.
•Segmen-table base lenght register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai jumlah segmen yang di  gunakan untuk segmen yang digunakan program.
•Untuk alamat logika (s, d),pertama di periksa apakah segment number s legal (s < STLR),kemudian tambahan segment number ke STBR ,alamat hasil (STBR+s) ke memori dari segment table.
Pemetaan dari lamat logika ke alamat fisik membutuhkan 2 acuan memori untuk setiap alamat logika.Hal ini akan menurunkan kecepatan sistem dengan faktor 2.Solusi standar yang digunakan adalah dengan cache (atau associative register) untuk menyimpan entri tabel segmen yang sering digunakan. Pemetaan  alamat  logika ke alamat fisik dengan mengunakan tabel segmen. dapat di lihat gambar 9.26. Misalkan alamat logika dengan nomor segment 0 offset 88 akan dipetakan ke alamat fisik 1400 + 88 = 1488 karena offset < limit (88-1000). Alamat logika dengan nomor segment 1 offset 412  akan terjadi error karena offset > limit (412 > 400).Alamat logika dengan nomor segment 2 offset 320 akan dipetakan ke alamat fisik 4300 + 320 = 4620 karena offset < limit (320 < 400)
     Gambar 1 segmentasi  hardware

 gambar 2 Contoh   segmentasi

PROTEKSI DAN SHARING
Proteksi bit dapat diletakan pada tablel segmen. Segmen intruksi dapat diproteksi sebagai segmen read only atau execute only.Segmen data dapat diproteksi sebagai segmen read write .Pemetaan pada perangkat keras memory akan memeriksa bit proteksi untuk mencegah akses yang ilegal. Dengan segmentasi ,juga dimungkinkan membagi kode atay data dengan proses lain. Segmen digunakan bersama sama bila entry pada tabel segmen dari dua proses berbeda menunjukan ke lokasi fisk yang sama seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3 sharing segmentasi

PAGING
Konsep Dasar Paging

Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak berurutan, mengijinkan sebuah prosesdialokasikan pada memori fisik yang terakhir tersedia. Memori  fisik  dibagi ke dalam blok-blok ukuran tetap yang disebut frame. Memori  logika juga dibagi ke dalam blok-blok dengan ukuran yang sama yang disebut page. Semua daftar frame yang bebas disimpan. Untuk menjalankan program dengan ukuran n page, perlu menemukan n frame bebas dan meletakkan program pada frame tersebut. Tabel page (page table) digunakan untuk menterjemahkan alamat logika ke alamat fisik.
Setiap alamat dibangkitkan oleh CPU dengan membagi ke dalam 2 bagianyaitu :

•Page number(p) digunakan sebagai indeks ke dalam table page(page table).Page table berisi alamat basis dari setiap page pada memori fisik.
•Page offset (d) mengkombinasikan alamat basis dengan page offset untuk mendefinisikan alamat memori fisik yang dikirim ke unit memori.Arsitektur dari sistem paging dapat dilihat pada:

Gambar 4 arsitektur sistem paging

.Ukuran page(juga frame) didefinisikan oleh perangkat keras. Ukuran page merupakan bilangan 2 pangkat k , mulai 512 (29) s/d 8192 (213) tergantung arsitektur computer. Bila ukuran ruang alamat logika 2m dan ukuran satu page adalah 2n addressunit (byte/word) maka (m-n) bit orde tinggi dari alamat logika menunjukkan nomor page ( page number ) dan n bit orde rendah menunjukkan page offset. Model paging dapat di lihat di bawah  ini:


Proses pemetaan dari alamat logika ke alamat fisik yang menggunakan ukuran page 4 byte dan memori fisik 32 byte (8 page) dapat di lihat pada Gambar 7-13. Sebagai contoh alamat logika 2 berada pada page 0 akan di petakan ke frame 5, sehingga alamat fisiknya adalah (5 X4) + 2 = 22. Alamat logika 4 berada pada page 1 akan di petakanke frame 6, sehingga alamat fisiknya adalah (6 X 4) + 0 = 24. Alamat logika 9 berada pada page 3 akan di petakanke frame 1, sehingga alamat fisiknya adalah (1 X 4) + 1 = 5. Alamat logika 15 berada pada page 4 akan dipetakan ke frame 2, sehingga alamatfisiknya adalah (2 X 4) + 3 = 11.
 gambar pemetaan alamat logika ke alamat fisik.

Pada skema paging, tidak terjadi fragmentasi eksternal, karena “sembarang”  frame dapat dialokasikan ke proses yang memerlukannya. Tetapi beberapa fragmentasi internal masih mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan frame dialokasikan sebagai unit dan jika kebutuhan memori dari proses tidak menemukan page, maka frame terakhir mungkin tidak dialokasikan penuh. Bila suatu proses datang untuk dieksekusi,maka ukurannya diekspresikan dengan page. Setiap page membutuhkan satu frame. Bila proses membutuhkan n page, maka proses tersebut juga membutuhkan n frame.  Jika tersedian frame, maka memori dialokasikan  untuk proses tersebut. Alokasi page pada frame bebas dapat dilihat pada Gambar alokasi frame (a) sebelum alokasi (b) setealah aksi. 

Pada paging, user memandang memori sebagai bagian terpisah dari memori fisik aktual. Program user memandang memori sebagai satu ruang berurutan yang hanya berisi program user tersebut. Faktanya, program user terpecah pada memori fisik,yang juga terdapat program lain. Karena sistem operasi mengatur memori fisik, perludiwaspadai lokasi detail dari memori fisik, yaitu frame mana yang dialokasikan, frame mana yang tersedia, berapa jumlah frame dan lain-lain. Informasi tersebut disimpan sebagai struktur data yang disebut “ frame table”.


 Implementasi Sistem Paging

Setiap sistem operasi mempunyai metode sendiri untuk menyimpan tabel page. Beberapa sistem operasi mengalokasikan sebuah tabel page untuk setiap proses. Pointer ke tabel page
disimpan dengan nilai register lainnya dari PCB.Pada dasarnya terdapat 3 metode yang berbeda untuk implementasi tabel page:

1.    Tabel page di implementasikan sebagai kumpulan dari “dedicated ” register. Register berupa rangkaian logika berkecepatan sangat tinggi untuk efisiensi translasi alamat paging. Contoh : DEC PDP-11. Alamat terdiri dari 16 bit dan ukuran page 8K. Sehingga tabel page berisi 8 entri yang di simpan pada register.  Penggunaan register memenuhi jika tabel page kecil (tidak lebih dari 256 entry).
2.    Tabel page disimpan pada main memori dan menggunakan page table base register”(PTBR) untuk menunjuk ke tabel page yang disimpan di main memori. Penggunakan memori untuk mengimplementasikan tabel page akan memungkinkan tabel page sangat besar (sekitar 1 juta entry). Perubahan tabel page hanya mengubah PTBR dan menurunkan waktu context-switch. Akan tetapi penggunaan metode ini memperlambat akses memori dengan faktor 2. Hal ini dikarenakan untuk mengakses memori perlu dua langkah : pertama untuk lokasi tabel page dan kedua untuk lokasi alamat fisik yang diperlukan
3.    Menggunakan perangkat keras cache yang khusus, kecil dan cepat yang disebut    associative register Atau translation look-aside buffers (TLBs).Merupakan solusi standar untuk permasalahan penggunaan memori untuk implementasi tabel page. Sekumpulan associative register berupa memori kecepatan tinggi. Setiap register terdiri dari 2 bagian yaitu key dan value. Jika associative register memberikan item, akan dibandingkan dengan semua key secara simultan. Jika item ditemukan nilaiyang berhubungan diberikan. Model ini menawarkan pencarian cepat tetapiperangkat keras masih mahal. Jumlah entry pada TLB bervariasi antara 8 s/d 2048.Mekanisme penggunaan associative register adalah sebagaiberikut :
    Associative register berisi hanya beberapa entry tabel page (sampai  dengan     ukuranmaksimum).
    Jika memori logika dibangkitkan oleh CPU, nomor page berupa sekumpulan associative register yang berisi nomor page dan nomor frame yang berkorespondensi.
    Jika nomor page ditemukan pada associative register,nomor frame segera tersediadan digunakan untuk mengakses memori.
    Sebaliknya, jika nomor page tidak ditemukan pada associative register,acuanmemori ke tabel page harus dibuat.
    Jika nomor frame tersedia, maka dapat menggunakannya untuk mengakses kememori yang tepat.
    Kemudian ditambahkan nomor page dan nomor frame ke associative register sehingga akan mudah ditemukan pada acuan berikutnya.
     Setiap kali tabel page baru dipilih, TLB harus dihapus untuk menjamin eksekusiproses berikutnya tidak menggunakan informasi translasi yang salah.
Gambar perangkat keras

 Persentasi waktu sebuah page number ditemukan pada associative register disebut hit ratio. Hit ratio 80% berarti penemuan page number yang tepat pada associative register  adalah 80% dari waktu. Misalnya, untuk mencari entry di associative register memerlukan waktu 20 ns dan untuk mengakses memori memerlukan waktu 100 ns sehingga untuk memetakan ke memori memerlukan waktu 120ns. Apabila tidak menemukan page number pada associative register (20 ns), maka harus lebih dahulu mengakses tabel page di memori (100 ns) dan kemudian akses kelokasi memori yang tepat (100 ns). Maka effective access time(EAT) menjadi 0.8 X 120 + 0.2 X 220 = 140 ns Artinya terjadi 40% penurunan kecepatan waktu akses memori.Hit ratio berhubungan dengan jumlah associative register. Apabila jumlah associative register antara 16 s/d 512, maka hit ratio yang dapat dicapai antara 80%sampai 98%. Prosessor Motorola 68030 yang digunakan pada sistem Apple Mac mempunyai TLB 22 entry. CPU Intel 80486 mempunyai 32 register dan hit ratio 98%.
Proteksi
Pada model page, proteksi memori menggunakan bit proteksi yangdiasosiasikan untuk setiap
frame. Biasanya bit proteksi disimpan pada tabel page Satubit mendifinisikan satu page untuk“read and write‘’ atau “read-only”. Setiap acuan kememori melalui tabel page untuk menemukan nomor frame yang benar. Level proteksiyang lebih baik dapat dicapai dengan menambah jumlah bit yang digunakan.
Pada tabel page diberi tambahan “valid-invalid” bit seperti pada Gambar . Nilai “ valid ” mengindikasikan bahwa page berada pada ruang alamat logika yang berarti merupakan page yang legal (valid ).  Nilai  “invalid” mengindikasikan bahwa page tidak berada
pada ruang alamat logika atau page yang illegal (invalid).
Sistem operasi mengeset bit ini untuk setiap page untuk mengijinkan atau tidak mengakses page.








Multilevel Paging

Model multilevel paging digunakan pada sistem yang mempunyai ruang alamatlogika yang sangat besar yaitu antara 232s/d 264. Pada sistem ini, tabel page Akan menjadi sangat besar. Misalnya untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit danukuran page 4K byte, maka tabel page berisi 1 juta entry (232/ 212). Solusinya yaitudengan melakukan partisi tabel ke beberapa beberapa bagian yang lebih kecil.Untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit dapat dipecahkan menggunakan skema two level paging. Pada skema ini alamat logika dibagi menjadi 20 bit untuk nomor page dan 12 bit untuk page offset.
Karena tabel page juga merupakan page maka nomor page lebih jauh akan dipecah menjadi 10 bit untuk nomor page dan 10 bit untuk page offset
. Maka alamat logika adalah sebagai berikut:

                           Page  number                   page offser


                            10              10                     12

Dimana pi adalah indeks ke table page luar dan 2 adalah displacement dalam page pada table page luar. Skema tabel page pada two level paging dapat dilihat pada Gambar 7-17.
Sedangkan arsitektur translasi alamat pada two level paging untuk mesin 32 bitdapat dilihat pada Gambar 7-18.Untuk sistem dengan ruang alamat logika 64 bit tidak dapat menggunakanskema two-level paging. Solusi yang digunakan adalah dengan membagi tabel  page luar ke dalam bagian yang lebih kecil : menggunakan skema three-level
Atau four-level paging. Multilevel paging dapat berakibat pada performansi sistem. Untuk skema three-level paging, jika kita menggunakan memori untuk menyimpan tabel, maka akan
membutuhkan 4 kali akses memori. Tetapi jika menggunakan cache dengan hit ratio 98%, effective access time menjadi 0.98 X 120 + 0.02 X 420.

Gambar skema translasi alamat pada two level paging





Gambar skema tabel page pad two level paging

Shared Page
Pada skema paging, dimungkinkan untuk sharing kode umum seperti pada Gambar di bawah ini. Bentuk ini penting terutama pada lingkungan time sharing.
Satu copy kode read-only dibagi ke beberapa proses (misalnya editor teks, compiler dan sistem window). Kode yang dibagi harus berada pada lokasi ruang alamat logika yang sama untuk semua proses.

Kode dan data pribadi (private) untuk setiap proses diletakkan terpisah darikode dan data pribadi proses lain. Page untuk kode dan data pribadi dapat diletakkan disembarang tempat pada ruang alamat logika.
Gambar shared page



KOMBINASI SEGMENTASI DENGAN PAGING
Kombinasi  ini diilustrasikan menggunakan 2 arsitektur berbeda:
•MULTICS
• Intel 386(OS\2)
MULTICS
Pada sistem ini MULTICS,alamat logika di bentuk dari nomor segmen  18 bit dan offset 16 bit. Dengan ukuran segmen 64K word,setiap segmen terdiri atas 36 bit,Rata rata ukuran segmen dapat lebih besar dan fragmentasinya eksternal  menjadi permasalahan karena membutuhkan banyak ruang  memori. Tetapi jika fragmentasi eksternal tidak menjadi permasalahan,waktu pencarian untuk mengakolisasi segmen dapat membutuhkan waktu yang lama.
Solusi yang diadopsi pada MULTICS adalah dengan melakukan paging pada segmen (page the segment). Paging menghilangkan fragmentasi eksternal di mana frame kosong dapat digunakan untuk page yang tepat. Setiap page terdiri atas 1K word. Segment offet (16 bit) ke dalam nomor page 6 bit dan page offet 10 bit. Nomor page mengindeks ke tabel page untuk memberikan nomor frame.Nomor frame di kombinasikan dengan page offet menunjukan ke alamat fisik.Skema translasi alamat logika ke alamat fisik pada MULTICS dapat di lihat pada gambar di bawah ini

Gambar ; Skema translasi alamat pada MULTICS
Nomor segmen (18 bit ) dibagi ke dalam 8 bit nomor page dan 10 bit page offset,sehingga tabel page terdiri atas 28 entry sehingga alamat logika pada MULTICS  adalah sebagai berikut:

                                  8                        10                              6                              10
Dimana s1 adalah indeks ke tabel page dari tabel segmen dan s2 adalah displacemtent dalam page dari tabel segmen. D1 adalah displacement ke alamat tabel page dari segmen yang tepatt dan d2 adalah displacement ke alamat yang diakses.

Intel 386(OS\2)
IBM OS/2 versi 32 bit adalah sistem operasi yang mengunakan arsitektur 30386 (dan 30486).Intel 30386 mengunakan segmentasi dengan paging untuk menyimpan manajemen memori.Maksimumn jumlah segmenn perproses adalah 16K. Setiap segmen maksimal berukuran 4gigabytes. Ukuran page adalah 4K byte. Ruang alamat logika dari suatu proses dibagi kedalam 2 partisi:
•Partisi 1 terdiri atas 8K segmen yang pribadi (private) untuk proses tersebut.
•Partisi 2 terdiri atas 8K segmen yang digunakan bersama untuk semua proses
Informasi mengenai partisi pertama disimpan dalam local descripsi table (LDT),sedangkan informasi detail tentang segmen  tertentu termasuk lokasi basis dan panjang segmen. Alamat logika adalah pasangan (selector,offset),di mana selector sebanyak 16 bit.


                      13                                             1                     2
Dengan s menyatakan nomor segmen, g menyatakan apakah segmen merupakan GDT atau LDT ,dan p menyatakan proteksi.Gambar skema translasi alamat pada intel 30386

Karena setiap segmen adalah page dengan ukuran 4KB per page,sebuah page table terdiri atas 1 juta entri. Dan karena setiap entri terdiri atas 4 byte, Setiap proses memerlukan 4MB ruang alamat fisik untuk tabel page saja.Solusi yang digunakan mengunakan skema two-level paging. Alamat linier dibagi kedalam nomor page 20 bit, dan sebuah page offset 12 bit. Nomor page dibagi kedalam 10 bit page directory pointer dan 10 bit page table pointer.Translasi alamat logika ke alamat fisik pada intel 30386 dapat dilihat pada gambar 9.30.
Menurut Andrew S Tanenbaum, perbandingan antara teknik paging dan segementasi adalah sebagai berikut: TABEL 9.3 Teknik Paging vs Segmentasi
Hal yg dipertimbangan    paging    Segmentasi
Perlukah pemrograman menyadari bahwa teknik ini dipakai?    Tidak
    Ya
Berapa banyak ruang alamat linier yg terdapat?    Cuma 1    Banyak
Dapatkah total ruang alamat melampaui ukuran memori fisik    Ya    Ya
Dapatkah prosedur dan data dibedakan dan diproteksikan secara terpisah    Tidak    Ya
Dapatkah tabel-tabel yang mempunyai fluktuasi ukuran diakomodasikan dengan mudah    Tidak    Ya
Apakah pemakaian bersama prosedur prosedur antara user difasilitasi?    Tidak    Ya
Kenapa teknik ini ditemukan    Untuk mendapatkan alamat linier besar tanpa harus membeli banyak memori fisik    Untuk memungkinkan program program dan data dipecah menjadi ruang ruang alamat yang secara logik indenpenden dan membantu pamakaian bersama proteksi


Jumat, 22 Maret 2013

Konsep Etika

KONSEP ETIKA


Etika didefinisikan sebagai “A set of rules that define right and wrong conducts” (William C. Frederick, 1998:52). Seperangkat aturan/undang-undang yang menentukan pada perilaku benar dan salah.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa ethical rules: when our behaviors is acceptable and when it is disapproved and considered to be wrong. Ethical rules are guides to moral behavior. Aturan perilaku etik ketika tingkah laku kita diterima masyarakat, dan sebaliknya manakala perilaku kita ditolak oleh masyarakat karena dinilai sebagai perbuatan salah.

Jika perilaku kita diterima dan menguntungkan bagi banyak pihak, maka hal itu dinilai sebagai perilaku etis karena mendatangkan manfaat positif dan keuntungan bagi semua pihak. Sebaliknya manakala perilaku kita merugikan banyak pihak, maka pasti akan ditolak karena merugikan masyarakat, dan karena itu perilaku ini dinilai sebagai tidak etis dilakukan. Oleh karenanya aturan etika merupakan pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat.

Etika merupakan suatu studi moralitas.Kita dapat mendefinisikan moralitas sebagai pedoman atau standar bagi individu atau masyarakat tentang tindakan benar dan salah atau baik dan buruk. Dengan perkataan lain bahwa moralitas merupakan standar atau pedoman bagi individu atau kelompok dalam menjalankan aktivitasnya. Sehingga dengan demikian dapat diketahui bagaimana perilaku salah dan benar atau baik dan buruk itu. Standar dan pedoman itu dapat dipakai sebagai landasan untuk mengukur perilaku benar atau salah, baik dan buruk atas perilaku orang atau kelompok orang di dalam interaksinya dengan orang lain atau lingkungan dan masyarakat.

Secara filosofis, konsepsi etika dapat dirunut dengan cara pandang seperti akan dijelaskan berikut ini.

Etika merupakan cabang filsafat yang membahas nilai dan norma, moral yang mengatur interaksi perilaku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Dalam pemahaman ini, etika yang digunakan sebagai landasan pijakan manusia dalam perilakunya dapat diklasifikasikan dengan beberapa penafsiran sebagai refleksi kritis dan refleksi aplikatif.

Refleksi kritis atas norma dan moralitas lebih dikonotasikan sebagai upaya manusia dalam penilaian etika perilaku yang bersifat filosofis sesuai dengan dinamika perkembangan fenomena perubahan yang bersifat mendasar tentang kehidupan pergaulan antar manusia dan terhadap lingkungannya.
Sedangkan refleksi aplikasi atas norma moralitas lebih ditujukan pada bagaimana mengetrapkan dan mensosialisasikan ke dalam kehidupan dan pergaulan antar manusia dan lingkungan yang bersifat dinamis dan cenderung mengalami perubahan.

Etika di dalam Islam mengacu pada dua sumber yaitu Qur’an dan Sunnah atau Hadits Nabi.Dua sumber ini merupakan sentral segala sumber yang membimbing segala perilaku dalam menjalankan ibadah, perbuatan atau aktivitas umat Islam yang benar- benar menjalankan ajaran Islam. Tetapi dalam implementasi pemberlakuan sumber ini secara lebih substantif sesuai dengan tuntutan perkembangan budaya dan zaman yang selalu dinamis ini diperlukan suatu proses penafsiran, ijtihad baik bersifat kontekstual maupun secara tekstual.

Oleh karena itu diperlukan proses pemikiran dan logika yang terbimbing oleh nalar sehat, pikiran jernih, nurani yang cerdas dalam pemahaman ayat-ayat Qur’an dan Sunnah Nabi dalam rangka memperoleh filosofi etika di dalam masyarakat Islam. Bukankah Allah menuntut di dalam Qur’an kepada umat manusia agar menggunakan akal dalam mensikapi dan mengkritisi kehidupan yang dinamis ini.

Masalah etika merupakan pembahasan yang paling dekat dengan tuntunan agama Islam. Karena di dalam etika menjelaskan tentang perilaku dan sikap yang baik, tidak baik atau buruk, perilaku yang berdimensi pahala dan dosa sebagian konsekuensi perilaku baik dan buruk atau jahat menurut tuntunan agama Islam di mana di dalamnya ditentukan norma dan ketentuan-ketentuannya sebagaimana yang telah dilakukan ketika ilmu fiqih dan ilmu kalam oleh para ulama fiqih dan ulama kalam di dalam zamannya.

Wahyu sebagai sistem pengaturan kehidupan manusia merupakan sumber pertama yang melandasi filosofi dalam menentukan kriteria nilai baik dan nilai buruk.Adanya misi Nabi Muhammad dengan landasan wahyu Qur’an dan Hadits di mana beliau diutus ke muka bumi sebagai rasul guna mengemban untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak umat manusia.Ini jelas indikasi bahwa masalah etika dalam kehidupan umat Islam adalah yang dicita-citakan dan dibutuhkan oleh umat manusia dalam pergaulan hidupnya dan dalam sikap dan perilakunya terhadap hidup dan kehidupan bersama dalam mengemban fungsi kehidupan di dunia.

Perintah Allah di dalam wahyu-Nya memang tidak berhenti hanya pada tataran beribadah secara ritual belaka, tetapi juga terkait erat dengan perbuatan-perbuatan baik terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai implementasi dari kesalehan sosial dari umat Islam yang dituntut untuk berlaku baik (beramal sholeh). Di samping itu Islam dengan wahyu Al Qur’an sangat mencela dan melarang atas perilaku yang buruk dan merugikan terhadap diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan.Bahkan Allah sangat melaknat terhadap manusia atau kaum yang melakukan kejahatan dan kemungkaran dan membuat bencana kerusakan di muka bumi ini.

Pada Al-Qur’an surat Muhammad ayat 22 dan 23, Allah berfirman:
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.
Dari sini jelas bahwa landasan filosofis etika dalam Islam mengacu pada wahyu atau
firman Allah atau Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Disamping juga mengacu pada hasil kajian filosofis para mujtahid yang terbimbing kemakrifatannya dan teruji kesalihannya.

Dengan demikian pendekatan etika dalam Islam adalah subyektifisme, yaitu suatu aliran filsafat etika yang mendasarkan pada tuntunan Tuhan yakni wahyu Allah dalam Al Qur’an.
Dengan perkataan lain, karena Al-Qur’an itu merupakan wahyu di mana dijamin kebenarannya secara ilmiah, maka ia dijadikan landasan kehidupan pribadi dan dalam hubungan dengan masyarakat dan lingkungan. Namun jika manusia dalam memahami hakekat perilaku baik atau buruk berdasar pada nalar pikiran rasio dan ilmu pengetahuan dan norma-norma ilmu, dan dalam sejarah kehidupan manusia hasil pemikiran manusia sering memperkuat atas kebenaran wahyu (Qur’an), maka etika Islam secara filosofis sering menggunakan pendekatan obyektivisme atau hasil penalaran yang ditemukan secara ilmiah.

Etika dalam Islam menyangkut norma dan tuntunan atau ajaran yang mengatur sistem kehidupan individu atau lembaga (corporate), kelompok dan masyarakat dalam interaksi hidup antar individu, antar kelompok atau masyarakat dalam konteks hubungan dengan Allah dan lingkungan. Di dalam sistem etika Islam ada sistem penilaian atas perbuatan atau perilaku yang bernilai baik dan bernilai buruk.

1.    Perilaku Baik.
Perilaku baik menyangkut semua perilaku atau aktivitas yang didorong oleh kehendak akal fikir dan hati nurani dalam berkewajiban menjalankan perintah Allah dan termotivasi untuk menjalankan anjuran Allah. Hal ini disadari dan dimengerti setelah ada ketentuan yang tertuang dalam status perintah hukum wajib dan anjuran sunnah yang mendatangkan pahala bagi pelaku perilaku baik ini. Perilaku baik dalam konteks ini dapat dilakukan sebagaimana kita berkewajiban dalam menjalankan Rukun Islam yang lima yaitu berkewajiban dalam bersyahadatain, bershalat, berpuasa ramadhan, berzakat, dan berhaji.
Demikian juga perilaku dalam menjalankan anjuran yang berdimensi sunnah seperti menjalankan amalan menolong orang yang mengalami kesulitan, bersedekah, berinfaq, membangun ekonomi umat supaya makin sejahtera, membuka lapangan kerja baru untuk menampung dan mengatasi tingkat pengangguran, mencegah tercemarnya lingkngan hidup, memberi manfaat dan pelayanan terbaik dan menyenangkan bagi masyarakat konsumen dan lain-lain.

2. Perilaku Buruk.
Perilaku buruk menyangkut semua aktivitas yang dilarang oleh Allah, di mana manusia dalam melakukan perilaku buruk atau jahat ini tedorong oleh hawa nafsu, godaan syaitan untuk melakukan perbuatan atau perilaku buruk atau jahat yang akan mendatangkan dosa bagi pelakunya dalam arti merugikan diri sendiri dan yang berdampak pada orang lain atau masyarakat. Sebagai contoh antara lain perbuatan zalim terhadap Allah dengan tidak mensyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan, dengan melakukan perbuatan yang jauh dari rasa syukur kepad Allah misalnya menzalimi terhadap anak didik, teman sejawat, dan sebagainya.

Pada prinsipnya perilaku buruk atau jahat merupakan perilaku yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan hidup sebagai cermin dari melanggarnya perintah dan anjuran dari Allah dan pelanggaran terhadap peraturan atau perundang- undangan yang berlaku atau norma dan susila yang mengatur tatanan kehidupan yang harmonis di dalam masyarakat.

Secara filosofis, perilaku atau tindakan manusia dinilai baik atau buruk (jahat), benar atau salah, jika ditinjau dari sudut pandang logika (ilmu) baik secara nalar akal pikiran manusia dengan potensi kodrat alamiahnya maupun secara nalar argumentasi agama atau wahyu yang datangnya dari Tuhan, yang dicoba dinalar oleh akal budi manusia.

Sesuai dengan pengertian ilmu menurut Raghib Al Asfahani adalah segala sesuatu diketahui dan dibuktikan sesuai dengan hakekatnya.Maka benar atau salah secara filsafat Islam dilihat dari bagaimana hakekat dari sesuatu tindakan yang dilakukan manusia, terhadap diri sendiri, orang lain, umat manusia maupun lingkungannya.

MENURUT LOGIKA ISLAM
BENAR
Sesuai dengan kebenaran ilmu, kebenaran agama. Segala perbuatan yang hakekatnya perbuatan itu dapat diterima atau dianggap logis baik secara ilmiah maupun secara Islam,
akal budi, dan nurani.

SALAH
Tidak sesuai dengan kebenaran ilmu, kebenaran agama.Perbuatan itu berdimensi perbuatan bodoh, kotor, gila, munafik dan kafir. Segala perbuatan yang merugikan diri dan orang lain serta lingkungan baik menurut ilmu maupun menurut agama Islam




Dalam konteks filsafat Islam, perbuatan baik itu dikenal dengan istilah perbuatan ma’ruf di mana secara kodrati manusia sehat dan normal tahu dan mengerti serta menerima sebagai kebaikan. Akal sehat dan nuraninya mengetahui dan menyadari akan hal ini.
Sedangkan perbuatan buruk atau jahat dikenal sebagai perbuatan mungkar, di mana semua manusia secara kodrati dengan akal budi dan nuraninya dapat mengetahui dan menyadari bahwa perbuatan ini ditolak dan tak diterima oleh akal sehat.
Nilai baik atau ma’ruf dan nilai buruk atau mungkar ini bersifat universal. Hal ini sesuai dengan perintah Allah kepada manusia untuk melakukan perbuatan ma’rufdan mengindari perbuatan mungkar atau jahat dalam surat 3 ayat 104 sebagai berikut.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang- orang yang beruntung.

Maka secara filosofis, etika Islam mendasarkan diri pada nalar ilmu dan agama untuk menilai suatu perilaku manusia.Landasan penilaian ini dalam praktek kehidupan di masyarakat sering kita temukan bahwa secara agama dinilai baik atau buruk sering diperkuat dengan alasan-alasan dan argumen-argumen ilmiah atau ilmu dan agama Islam.Bahkan sering terbukti di dalam sejarah peradaban manusia bahwa landasan kebenaran agama (Islam) yang telah berabad-abad dinyatakan di dalam agama (Qur’an) dapat dibenarkan secara ilmiah oleh perjalanan sejarah mencari kebenaran oleh umat manusia.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Dr. Yusuf Qordhowi (2001) dalam bukunya Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan, bahwa antara ilmu dan iman atau antara ilmu dan agama tidak bertolak belakang. Namun diantara keduanya memiliki pertalian erat, ilmu mendukung keimanan dan iman membuat berkah ilmu, karena kebenaran tak akan bertentangan dengan kebenaran.

Di dalam etika terdapat pandangan secara teoritik dan analitis berdasar pada pengalaman empirik, yaitu dengan cara pandang teoritik berikut ini.

Pandangan pertama, teori etika dipandang dari kepentingan dan motivasi dari subjek individu yang akan melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, yakni dinilai oleh individu pada pelaku sendiri secara sepihak (inclusif), tanpa melihat akibat yang ditimbulkannya.
Pandangan kedua yaitu penilaian etika menurut pihak penyelenggara negara atau insitusi pemerintahan yang dapat dituangkan pada peraturan, undang-undang dan perlakuan hukum publik yang diberlakukan pada publik.
Pandangan ketiga adalah penilaian etika menurut pihak ketiga yaitu komunitas masyarakat tertentu di mana kegiatan itu berinteraksi termasuk dengan lingkungan sosial dan fisikal.

Dengan demikian, teori etika ini merupakan suatu penilaian baik atau buruk, benar atau salah ditentukan oleh manusia sendiri baik sebagai individu maupun sebagai kelompok sosial atau ditentukan oleh suatu institusi negara atas suatu aktivitas yang menjadi objek yang dinilai.
1. Pelaku aktivitas itu sendiri yang secara subyektif dan obyektif.
2. Negara melalui Pemerintah dengan peraturan dan undang-undang yangdikeluarkan.
3. Masyarakat umum di luar pelaku aktivitas dengan powernya.

Pihak individu merupakan pihak yang sebenarnya sangat menentukan dalam menilai baik atau buruk suatu aktivitas.Hal ini dilakukan secara teologi dan secara deontologi.Kalau sudah mampu dalam menilai secara objektif maka langkah pertama sudah cukup memberikan kontribusi untuk menciptakan kondisi harmoni. Tetapi terkadang atau sering secara subyektif penilaian dilakukan oleh individu tidak sama dengan penilaian oleh orang lain atau masyarakat.

Dengan kondisi penilaian berbeda ini diperlukan adanya keterlibatan pihak atau orang lain atau masyarakat dalam ikut serta melakukan penilaian terhadap suatu aktivitas tertentu supaya tidak terjadi distorsi antara kepentingan di dalam masyarakat. Dengan kondisi yang sama pemerintah sebagai institusi negara diperlukan untuk menentukan penilaian atas suatu aktivitas tertentu di masyarakat.

Dari beberapa pengertian, cara pandang, dan teori etika di atas, maka dapat diklasifikasi dan diidentifikasi bahwa etika dapat dirinci dengan jenis dan pengelompokkan berikut: (1) Etika Umum dan (2) Etika Khusus.

Etika Umum adalah etika landasan perilaku yang dijadikan sebagai pedoman umum yang diberlakukan kepada semua unsur di dalam masyarakat.Etika ini merupakan acuan yang dipakai oleh keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh semua individu atau kelompok atau institusi. Misalnya menipu, mengambil hak orang lain atau mencuri adalah perbuatan yang tidak terpuji (tidak etis). Menolong atau membantu orang lain merupakan perbuatan terpuji (sesuai dengan moral etika), dan lain-lain.

Etika Khusus adalah etika yang khusus diberlakukan pada:
1.    Individu saja yang disebut sebagai etika individu, yaitu menyangkut etika terhadap diri sendiri, perlakuan etik yang semestinya dilakukan oleh individu yang bersangkutan terhadap diri sendiri, yang menguntungkan terhadap diri sendiri. Misalnya diri sendiri jangan dirusak dengan mengkonsumsi obat terlarang yang merusak badan dan jiwa. Etika memelihara dan menjaga kesehatan diri sendiri dengan minum vitamin, dan lain-lain.
2.    Sosial atau masyarakat, yaitu etika yang menyangkut kepentingan antar sesama manusia, menyangkut kepentingan orang lain karena berinteraksi dengan orang lain.

Etika sosial diklasifikasi menjadi:
a. Etika terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika politik
d. Etika lingkungan hidup
e. Etika profesi.
Dalam konteks ini etika profesi mengacu pada etika umum, nilai, dan moralitas umum.

Ditinjau dari latar belakang filosofis, etika dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok, yaitu:
1.    Etika Deontologi, yaitu etika yang didorong oleh kewajiban untuk berbuat baik dari pihak pelaku. Bukan dilihat dari akibat dan tujuan diadakan kegiatan profesi.
2.    Etika Teologi, diukur dari apa tujuan dilakukan kegiatan profesi. Aktivitas dinilai baik jika bertujuan baik atau diukur dari akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan bagi semua pihak (stakeholders).
3.    Etika Konsekuensialis, etika dalam perilaku yang dilihat dari konsekuensinya terhadap pihak tertentu sebagai akibat dilakukannya suatu kegiatan bisnis. Apa saja akibat yang muncul dari kegiatan yang dilakukan.
4.    Etika Non-konsekuensialis, etika yang tidak dilihat konsekuensinya terhadap tindakan yang dilakukan, tapi dilihat dari tujuannya. Apa saja tujuan yang dirumuskan oleh pelaku.

Dari pengertian secara filosofis di atas, maka dapat disebutkan bahwa landasan etika adalah:
1.    Egoisme, yaitu landasan yang menilai tindakan etika baik ditinjau dari kepentingan dan manfaat bagi diri sendiri. Terlepas dari kepentingan pihak-pihak lain.
2.    Unitarianisme, yaitu landasan etika yang memberikan alasan bahwa tindakan etika baik jika ditinjau dari kepentingan atau manfaat bagi orang lain.
3.    Relativisme ethics, yaitu perbedaan kepentingan: parsial, universal atau global. Relativisme ethics hanya berlaku pada kelompok parsial, menurut ukuran tertentu yang bersifat lokal, regional, dan lain-lain.




B. Kaitan Moralitas, Norma, Perundangan, dan Etika
Perbedaan antara moralitas, norma, perundangan, dan etika cukup mendasar dan mendalam. Menurut K. Banten (1994:3-8), moral itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan menurut Lorens Bagus (1996:672) dinyatakan bahwa moral menyangkut kegiatan-kegiatan manusia yang dipandang sebagai baik/buruk, benar/salah, tepat/ tidak tepat atau menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam hubungannya dengan orang lain.

Norma-norma atau nilai-nilai di dalam moral selain sebagai standar ukur normatif bagi perilaku, sekaligus juga sebagai perintah bagi seseorang atau kelompok untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma atau nilai-nilai tersebut. Sopan santun, norma- norma dan etiket kurang lebih sama dengan istilah moral yang telah diuraikan di atas.

Sedangkan etika pengertiannnya jauh lebih luas dan dalam cakupannya dibanding dengan istilah moral. Menurut Fran Magnis Suseno (1993:14-18), etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran, norma-norma, nilai-nilai serta kebiasaan-kebiasaan dan pandangan moral secara kritis. Etika dikonotasikan sebagai filsafat moral ketika itu dijadikan studi filosofis terhadap moral.Istilah etika disamakan dengan istilah filsafat moral yang telah menunjukkan bahwa kajian etika tidak dalam konteks pengertian deskriptif, namun dalam bentuk kajian kritis dan normatif dan analitis.

Jadi istilah moral, sopan santun, norma, nilai tersebut bermakna bagaimana berperilaku sesuai dengan tuntunan norma-norma, nilai-nilai yang diakui oleh individu atau kelompok ketika bergaul dengan individu atau kelompok lainnya di dalam masyarakat. Sedangkan istilah etika (filsafat moral) selain seseorang diituntut dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma atau nilai-nilai tertentu, juga dituntut untuk mampu mengetahui dan memahami sistem, alasan-alasan dan dasar-dasar moral serta konsepsinya secara rasional guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Dalam etika berperilaku moral sama pentingnya dengan mengetahui dan memahami alasan-alasan atau dasar-dasar, norma- norma moral. Dari pengertian inilah muncul etika teleologi, deontologi seperti yang telah dibahas dimuka.

Sedangkan etika dan perundang-undangan tidak persis sama, tetapi undang-undang yang berlaku dalam aspek tertentu dapat sama dengan etika, karena keduanya mengatur dan menentukan perbuatan benar dan salah.

Pada umumnya undang-undang atau peraturan punya dasar etika karena keduanya didasarkan pada penerimaan masyarakat atas perilaku baik dan buruk. Tetapi terkadang keduanya tidak persis sama atau tidak bertemu dalam konteks yang sama antara peraturan dan prinsip-prinsip etika. Antara etika dan peraturan atau perundangan yang berlaku saling mendukung untuk mengarahkan perilaku individu atau kelompok supaya tertuju kepada perilaku yang mendatangkan kebaikan bagi banyak pihak dan mencegah terjadinya distorsi yang merugikan bagi pihak lain sehingga kehidupan bersama dengan masyarakat dan lingkungan tercipta suatu hubungan harmonis dan saling memberikan manfaat yang positif bagi pihak-pihak terkait.

RANGKUMAN
Etika didefinisikan sebagai seperangkat aturan/undang-undang yang menentukan pada perilaku benar dan salah.Aturan perilaku etik ketika tingkah laku kita diterima masyarakat, dan sebaliknya manakala perilaku kita ditolak oleh masyarakat karena dinilai sebagai perbuatan salah.

Etika merupakan pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat yang membahas nilai dan norma, moral yang mengatur interaksi perilaku manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

Etika di dalam Islam mengacu pada dua sumber yaitu Qur’an dan Sunnah atau Hadits Nabi.Dua sumber ini merupakan sentral segala sumber yang membimbing segala perilaku dalam menjalankan ibadah, perbuatan atau aktivitas umat Islam yang benar-benar menjalankan ajaran Islam.

Etika dalam Islam menyangkut norma dan tuntunan atau ajaran yang mengatur sistem kehidupan individu atau lembaga (corporate), kelompok dan masyarakat dalam interaksi hidup antar individu, antar kelompok atau masyarakat dalam konteks hubungan dengan Allah dan lingkungan. Di dalam sistem etika Islam ada sistem penilaian atas perbuatan atau perilaku yang bernilai baik dan bernilai buruk.

Perilaku baik menyangkut semua perilaku atau aktivitas yang didorong oleh kehendak akal fikir dan hati nurani dalam berkewajiban menjalankan perintah Allah dan termotivasi untuk menjalankan anjuran Allah. Perilaku buruk menyangkut semua aktivitas yang dilarang oleh Allah, di mana manusia dalam melakukan perilaku buruk atau jahat ini tedorong oleh hawa nafsu, godaan syaitan untuk melakukan perbuatan atau perilaku buruk atau jahat yang akan mendatangkan dosa bagi pelakunya dalam arti merugikan diri sendiri dan yang berdampak pada orang lain atau masyarakat.


TES
1.    Definisi etika menurut William C. Frederick sebagai “A set of rules that define right and wrong conducts” , artinya:
a.    Seperangkat aturan/undang-undang
b.    Kegiatan yang menentukan pada perilaku benar dan salah.
c.    Seperangkat aturan yang menentukan perilaku benar/salah
d.    Perilaku etik ketika tingkah laku kita diterima masyarakat

2.    Jika perilaku kita diterima dan menguntungkan bagi banyak pihak, maka hal itu dinilai sebagai
a.    perilaku etis karena mendatangkan manfaat positif bagi semua pihak.
b.    perilaku yang merugikan banyak pihak
c.    pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat.
d.    moral yang mendasari masyarakat sekitarnya

3.    Etika merupakan suatu studi moralitas. Moralitas didefinisikan sebagai
a.    standar bagi individu tapi tidak untuk kelompok dalam menjalankan aktivitasnya.
b.    perilaku salah dan benar atau baik dan buruk itu bersifat individual
c.    pedoman bagi individu atau masyarakat tentang tindakan benar dan salah atau baik dan buruk.
d.    menghakimi perilaku benar atau salah, baik dan buruk atas perilaku orang atau kelompok.

4.    Etika yang digunakan sebagai landasan pijakan manusia dalam perilakunya dapat diklasifikasikan dengan beberapa penafsiran sebagai refleksi kritis dan refleksi aplikatif. Refleksi kritis atas norma dan moralitas lebih dikonotasikan sebagai
a.    upaya manusia dalam penilaian etika perilaku yang bersifat filosofis sesuai dengan dinamika perkembangan fenomena perubahan yang bersifat mendasar tentang kehidupan pergaulan antar manusia dan terhadap lingkungannya.
b.    upaya mengetrapkan dan mensosialisasikan ke dalam kehidupan dan pergaulan antar manusia dan lingkungan yang bersifat dinamis dan cenderung mengalami perubahan.
c.    upaya manusia dalam penilaian etika perilaku yang bersifat aksiologis sesuai dengan dinamika perkembangan fenomena perubahan yang bersifat mendasar tentang kehidupan pergaulan antar manusia dan terhadap lingkungannya
d.    upaya mensosialisasikan ke dalam kehidupan dan pergaulan antar manusia dan lingkungan yang bersifat dinamis dan cenderung mengalami perubahan.

5.    Etika di dalam Islam mengacu pada dua sumber yaitu
a.    Qur’an dan Sunnah atau Hadits Nabi.
b.    ibadah, dan amal perbuatan
c.    budaya dan logika
d.    ijtihad baik bersifat kontekstual maupun secara tekstual.

6.    Etika dalam Islam menyangkut norma dan tuntunan atau ajaran tentang berikut, kecuali:
a.    mengatur sistem kehidupan individu
b.    mengatur lembaga (corporate), kelompok dan masyarakat dalam interaksi hidup antar individu,
c.    antar kelompok atau masyarakat dalam konteks hubungan dengan Allah dan lingkungan.
d.    pengalihan atas perbuatan atau perilaku yang bernilai baik dan bernilai buruk.

7.    Perilaku yang menyangkut semua perilaku atau aktivitas yang didorong oleh kehendak akal fikir dan hati nurani dalam berkewajiban menjalankan perintah Allah dan termotivasi untuk menjalankan anjuran Allah disebut
a.    perilaku jahat
b.    perilaku baik
e.    perilaku mungkar
c.    perilaku tidak etis

8.    Perilaku buruk menyangkut semua aktivitas yang
a.    menguntungkan diri sendiri dan berdampak pada orang lain
b.    mensyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan
c.    terdorong oleh hawa nafsu dan godaan syaitan
d.    merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan hidup

9.    Etika landasan perilaku yang dijadikan sebagai pedoman umum yang diberlakukan kepada semua unsur di dalam masyarakat disebut
a.    etika umum
b.    etika khusus
c.    etika individu
d.    etika kelompok

10.    Etika yang didorong oleh kewajiban untuk berbuat baik dari pihak pelaku. Bukan dilihat dari akibat dan tujuan diadakan kegiatan profesi disebut
a.    etika deontologi
b.    etika teologi,
c.    etika konsekuensialis,
d.    etika non-konsekuensialis







Ahmad Mahmud Subhi, (2001). Filsafat Etika, Tanggapan Kaum Rasionalis dan Institusionalis Islam, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta
Brandt, R. (1993). ”What Do You Mean ’Profesional”? Educational Leadership, No. 6, Vol. 50, March
Catler, A.B. & Ruopp, F.N. (1993). Buying Time for Teacher Professional Development. Educational Leadership, Vol 6, 50, March
Goble, N.M. (1977). The Changing Role of the Teacher. Paris: UNESCO Firestone, W.A. (1993). “Why ‘Professionalizing’ Teaching Is Not Enough?” Educational
Leadership No. 6, Vol. 50, March Hoover, K.H. (1976).The Professional Teacher’s Handbook: A Guide for Improving Instruction
in Today’s Middle and Secondary Schools, Sydney: Allyn and Bacon Joni, T. Raka (Penyunting), (1992). Pokok-pokok Pikiran Mengenai Pendidikan Guru.
Konsorsium Ilmu Pendidikan. Ditjen Dikti.
Makmun, A.S. (1996). Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan.Pedoman dan Intisari Perkuliahan. PPS IKIP Bandung
Power, C.N. (1996).Enchancing the Role of Teachers in a Changing World. Paris: UNESCO Sanusi, A., dkk (1990). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga
Kependidikan: Laporan Kemajuan, Bandung: PPS IKIP Bandung Supriadi, Dedi. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa Suryadi, Ace & Mulyana, Wiana, (1992).Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan
Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: PT. Candimas Metropole Syah, Muhibin, (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosda Karya
UNESCO. 1996. What Makes a Good Teacher? Children Speak Their Minds. Paris
William C. Frederick; Keith Davis; James E. Post, (1988). Business and Society, Corporate Strategy, Public Policy, Ethics, Mc Graw-Hill, Publishing Company.
World Bank, 1989.Indonesia: Streangthening the Quality of Teacher Education. Draft Technical Paper, Asia Region
Yusuf Qardhawi, (2001), Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Kairo Mesir: Maktabah Wahbah.

MAnusia & Kepribadian & konsep Etika

Tugas Pengganti

Tugas Ini Kami Susun Guna pengganti Tugas Latihan 1 & 2
Untuk Mata Kuliah Etika Profesi

Disusun Oleh :
Nama    : Janwar Suryo Prihatin
NIM    : 12121235
Prodi    : Teknik Informatika

STMIK EL RAHMA
Yogyakarta

MANUSIA DAN KEPRIBADIAN DAN KONSEP ETIKA
Kepribadian Manusia
    Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menetunkan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja beruba-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman – pengalaman, reward, punishment, pendidikan dan lain-lain.
Setiap Manusia di lahirkan memiliki kesamaan dan perbedaaan,dan perbedaan itulah yang membuat manusia menjadi makhluk yang unik, selain mempunyai sifat yang saling mengasihi dan menyayangi. Manusia juga memiliki karakter masing-masing yang tentunya berbeda. Seperti yang tertulis dalam sebuah buku yang di buat oleh Florence Litauer, buku itu berjudul Personality Plus, dalam buku itu Florence membagi karekter Manusia kedalam 4 sifat utama, yaitu Koleris, Sanguin, Melankolis dan Plegmatis.



    Mengetahui setiap karakter manusia tentunya sangat berguna bagi yang bekerja di bagian marketing atau penjualan, karena jika telah mengetahui karakter calon konsumen maka akan tahu apa yang disukai dan yang tidak di sukai dari calon konsumen, dengan sangat mudah akan terjadi penjualan. Bagi yang belum mengetahuinya sebaiknya menyimak  penjelasan tentang karkter – karakter manusia berikut ini:
1.Type Koleris
Koleris adalah sifat manusia yang menyukai tantangan, bergaya boss, berjiwa pemimpin dan memerintah.Lebih banyak mengkritik dan seringkali tidak berpikir panjang atau langsung main seruduk, tidak suka di perintah dan selalu menganggap dirinya paling benar, serta biasanya tidak mau mengalah dan mau menang sendiri. Seorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang di embannya. Kelemahannya adalah kurangnya  kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (Empati) , belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasannya kurang bermain. Intinya orang yang mempunyai sifat yang keras dan tidak mau mengalah.
2.Type Sanguin
Sanguin adalah sifat manusia yang lebih banyak humor, hidup bagaikan angin, berbelok kemana saja, menyesuaikan diri ramah hangat dan responsive, sering menganggap sepele beberapa hal, yang akhirnya membawa penyakit sering lupa dan sembrono, suka bergaul dan spontan. Type Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya.  Meraka jarang khawatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dan harri- hari yang dilaluinya dibandingkan dengan type – typenya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat, mereka menafsirkan kejadian – kejadian  yang ada dengan cepat. Bahkan type ini dapat disebut super terbuka. Tapi kelamahannya adalah  dia cenderung implusive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.

3.Type Melankolis
Melankolis adalah sifat manusia yang hidupnya serba teratur, mungkin sehari – hari menggunakan jadwal yang ekstra ketat, kalu mau melakukan suatu tindakan maka dia akan nenunggu sampai semua komponen yang dibutuhkan terkumpulkan semua. Paling tidak suka melihat suasana yang berantakan dan tidak teratur. Perasaanya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang bardarah melankolis. Orang ini cocok menjadi master plan yang ada di belakang panggung, seorang creator atau bisa di bilang seseorang yang agak sulit bersosialisasi karena sibuk dengan kesendiriannya. Kelemahannya adalah ia mudah sekali dikuasi oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari – hari adalah perasaan murung. Orang melankolis sering meremehkan diri sendiri untuk tidak melekukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataanya produktifitas mereke lebih daripada kebanyakan sifat yang lainnya.
4.Type Plegmatis
Plegmatis adalah sifat manusia yang lebih suka menyendiri, kurang suka akan tantangan, dan sedikit pesimis atau agak apatis ketika ditawari suatu peluang. Namun orang Plegmatis bawaannya damai, mengalir seperti air. Kalau manusia type ini jumlahnya paling banyak di dunia, seseorang dengan type ni adalah seseorang yang tidak punya pendirian, selalu manut wae ( Bahasa Jawa) alias ngikut saja kemana teman-temannya pergi. Kurang bisa menjadi pemimpin. Karena pendiriannya selalu berubah – ubah. Orang – orang plegmatis merupakan teman yang meneynangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka. Kelemahannya adalah jalan pintas yang paling mudah dan gampang.



ETIKA      
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ ethos” yang berarti watak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari – hari kita sering menyebutkan dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etika banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma – norma yang mengatur dan mengukur  
perilaku profesional seseorang. Kita mengenal saat ini banyak dikembangkan etika yang berkaitan dengan profesi yang disebut dengan profesi. Etika berkaitan dengan baik dan buruk , benar dan salah, betul dan tidak, bohong dan jujur. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya orang – orang dapat menunjukan perilaku yang dinilai baik dan buruk, benar atau salah ketika suatu tindakan. Etika menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengan nilia tentang mana yang benar dan mana yang salah yang berlaku secara obyektif dalam masyarkat. Dengan demikian, etika dapat diartikan sebagai individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
MORAL
Moral adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yaitu mos yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Moral dalam bahasa Ingris dapat diartikan sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang berkaitan dengan etika. Moralitas dilandasi oleh nilai – nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik dan buruk, sehingga bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak sepatutnya dilakukan.
Dari uraian di atas dapat dibedakan antara etika dan moralitas sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi. Moralitas merujuk kepada nilai – nilai yang diyakini dan menjadi semangat dalam diri seseorang atau suatu oranisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan etika merupakan nilai – nilai perilaku yang ditunjukan oleh seseorang atau organisasi ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
TEORI – TEORI ETIKA
1.Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat Manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat scara kesseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak mungkin benar – benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.

2. Analisis Biaya – keuntungan
Pada dasarnya, tipe analisi ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis ini biaya keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek – proyek yang perbandingan keuntungan terhadap biayanya paling tingggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya bukan hanya hal – hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan melainka hal – hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.
3. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas – tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama: individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.
4. Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (Bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namun moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.
 MACAM – MACAM ETIKA
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (moses). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajati hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dan jasmaninya, dan antara makhluk berdiri sendiri dengan Tuhannya. Termasuk di dalamnya membahas nilai – nilai atau norma – norma yang dikaitkan dengan etika. Ada dua macam etika:
1.Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan  situasi dan realitassnya membudaya.
2.Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mausia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalm hidup ini.
Dalam kehidupn sehari – hari sering dikenal dengan istilah norma atau kaidah. Menurut isinya norma – norma mempunyai dua macam:
a.    Perintah , yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang baik.
b.    Larangan, merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena dipandang tidak baik.
PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan / tugas yang bagaimankah yang bisa dikatakan sebagi profesi. Ada yang mengatakan bahewa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersil”.
PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri – ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam  suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidangnya.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkambangan pibadinya.
CIRI KHAS PROFESI
Menurut artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
1.    Suatau bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2.    Suatu teknik intelektual
3.    Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4.    Suatu periode panjang untuk pelatihan dan setifikat
5.    Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.    Kemampuan untuk kepemimpian pada profesi sendiri
7.    Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi anatar anggotanya
8.    Pengakuan sebagai profesi
9.    Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10.     Hubungan yang erat dengan profesi lainnya
TUJUAN KODE ETIKA PROFESI
Prinsip – prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik ( Code of conduct ) profesi adalah
1.    Standar – standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2.    Standar – standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka manghadapi dilema - dilema etika dlam pekerjaan
3.    Standar – standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi – fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan – kelakuan yang jahat dari angota – anggota tertentu
4.    Satandar – standar etika mencerminkan / membayangkan penghargaan moral – moral dari komunitas, dengan demikian standar – standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalm pelayannanya
5.    Standar – standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6.    Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum ( atau Undang – Undang ). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya