Jumat, 22 Maret 2013

MAnusia & Kepribadian & konsep Etika

Tugas Pengganti

Tugas Ini Kami Susun Guna pengganti Tugas Latihan 1 & 2
Untuk Mata Kuliah Etika Profesi

Disusun Oleh :
Nama    : Janwar Suryo Prihatin
NIM    : 12121235
Prodi    : Teknik Informatika

STMIK EL RAHMA
Yogyakarta

MANUSIA DAN KEPRIBADIAN DAN KONSEP ETIKA
Kepribadian Manusia
    Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menetunkan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja beruba-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman – pengalaman, reward, punishment, pendidikan dan lain-lain.
Setiap Manusia di lahirkan memiliki kesamaan dan perbedaaan,dan perbedaan itulah yang membuat manusia menjadi makhluk yang unik, selain mempunyai sifat yang saling mengasihi dan menyayangi. Manusia juga memiliki karakter masing-masing yang tentunya berbeda. Seperti yang tertulis dalam sebuah buku yang di buat oleh Florence Litauer, buku itu berjudul Personality Plus, dalam buku itu Florence membagi karekter Manusia kedalam 4 sifat utama, yaitu Koleris, Sanguin, Melankolis dan Plegmatis.



    Mengetahui setiap karakter manusia tentunya sangat berguna bagi yang bekerja di bagian marketing atau penjualan, karena jika telah mengetahui karakter calon konsumen maka akan tahu apa yang disukai dan yang tidak di sukai dari calon konsumen, dengan sangat mudah akan terjadi penjualan. Bagi yang belum mengetahuinya sebaiknya menyimak  penjelasan tentang karkter – karakter manusia berikut ini:
1.Type Koleris
Koleris adalah sifat manusia yang menyukai tantangan, bergaya boss, berjiwa pemimpin dan memerintah.Lebih banyak mengkritik dan seringkali tidak berpikir panjang atau langsung main seruduk, tidak suka di perintah dan selalu menganggap dirinya paling benar, serta biasanya tidak mau mengalah dan mau menang sendiri. Seorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang di embannya. Kelemahannya adalah kurangnya  kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (Empati) , belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasannya kurang bermain. Intinya orang yang mempunyai sifat yang keras dan tidak mau mengalah.
2.Type Sanguin
Sanguin adalah sifat manusia yang lebih banyak humor, hidup bagaikan angin, berbelok kemana saja, menyesuaikan diri ramah hangat dan responsive, sering menganggap sepele beberapa hal, yang akhirnya membawa penyakit sering lupa dan sembrono, suka bergaul dan spontan. Type Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya.  Meraka jarang khawatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dan harri- hari yang dilaluinya dibandingkan dengan type – typenya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat, mereka menafsirkan kejadian – kejadian  yang ada dengan cepat. Bahkan type ini dapat disebut super terbuka. Tapi kelamahannya adalah  dia cenderung implusive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.

3.Type Melankolis
Melankolis adalah sifat manusia yang hidupnya serba teratur, mungkin sehari – hari menggunakan jadwal yang ekstra ketat, kalu mau melakukan suatu tindakan maka dia akan nenunggu sampai semua komponen yang dibutuhkan terkumpulkan semua. Paling tidak suka melihat suasana yang berantakan dan tidak teratur. Perasaanya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang bardarah melankolis. Orang ini cocok menjadi master plan yang ada di belakang panggung, seorang creator atau bisa di bilang seseorang yang agak sulit bersosialisasi karena sibuk dengan kesendiriannya. Kelemahannya adalah ia mudah sekali dikuasi oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari – hari adalah perasaan murung. Orang melankolis sering meremehkan diri sendiri untuk tidak melekukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataanya produktifitas mereke lebih daripada kebanyakan sifat yang lainnya.
4.Type Plegmatis
Plegmatis adalah sifat manusia yang lebih suka menyendiri, kurang suka akan tantangan, dan sedikit pesimis atau agak apatis ketika ditawari suatu peluang. Namun orang Plegmatis bawaannya damai, mengalir seperti air. Kalau manusia type ini jumlahnya paling banyak di dunia, seseorang dengan type ni adalah seseorang yang tidak punya pendirian, selalu manut wae ( Bahasa Jawa) alias ngikut saja kemana teman-temannya pergi. Kurang bisa menjadi pemimpin. Karena pendiriannya selalu berubah – ubah. Orang – orang plegmatis merupakan teman yang meneynangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka. Kelemahannya adalah jalan pintas yang paling mudah dan gampang.



ETIKA      
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ ethos” yang berarti watak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari – hari kita sering menyebutkan dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilaku yang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etika banyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma – norma yang mengatur dan mengukur  
perilaku profesional seseorang. Kita mengenal saat ini banyak dikembangkan etika yang berkaitan dengan profesi yang disebut dengan profesi. Etika berkaitan dengan baik dan buruk , benar dan salah, betul dan tidak, bohong dan jujur. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya orang – orang dapat menunjukan perilaku yang dinilai baik dan buruk, benar atau salah ketika suatu tindakan. Etika menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengan nilia tentang mana yang benar dan mana yang salah yang berlaku secara obyektif dalam masyarkat. Dengan demikian, etika dapat diartikan sebagai individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
MORAL
Moral adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yaitu mos yang berarti cara hidup atau kebiasaan. Moral dalam bahasa Ingris dapat diartikan sebagai dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang berkaitan dengan etika. Moralitas dilandasi oleh nilai – nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik dan buruk, sehingga bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak sepatutnya dilakukan.
Dari uraian di atas dapat dibedakan antara etika dan moralitas sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi. Moralitas merujuk kepada nilai – nilai yang diyakini dan menjadi semangat dalam diri seseorang atau suatu oranisasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan etika merupakan nilai – nilai perilaku yang ditunjukan oleh seseorang atau organisasi ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
TEORI – TEORI ETIKA
1.Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat Manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat scara kesseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak mungkin benar – benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.

2. Analisis Biaya – keuntungan
Pada dasarnya, tipe analisi ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis ini biaya keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek – proyek yang perbandingan keuntungan terhadap biayanya paling tingggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya bukan hanya hal – hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan melainka hal – hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.
3. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas – tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama: individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.
4. Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (Bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namun moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.
 MACAM – MACAM ETIKA
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (moses). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajati hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dan jasmaninya, dan antara makhluk berdiri sendiri dengan Tuhannya. Termasuk di dalamnya membahas nilai – nilai atau norma – norma yang dikaitkan dengan etika. Ada dua macam etika:
1.Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan  situasi dan realitassnya membudaya.
2.Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh mausia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalm hidup ini.
Dalam kehidupn sehari – hari sering dikenal dengan istilah norma atau kaidah. Menurut isinya norma – norma mempunyai dua macam:
a.    Perintah , yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibatnya dipandang baik.
b.    Larangan, merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena dipandang tidak baik.
PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan / tugas yang bagaimankah yang bisa dikatakan sebagi profesi. Ada yang mengatakan bahewa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersil”.
PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri – ciri profesionalisme:
1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam  suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidangnya.
2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkambangan pibadinya.
CIRI KHAS PROFESI
Menurut artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
1.    Suatau bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas
2.    Suatu teknik intelektual
3.    Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
4.    Suatu periode panjang untuk pelatihan dan setifikat
5.    Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
6.    Kemampuan untuk kepemimpian pada profesi sendiri
7.    Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi anatar anggotanya
8.    Pengakuan sebagai profesi
9.    Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
10.     Hubungan yang erat dengan profesi lainnya
TUJUAN KODE ETIKA PROFESI
Prinsip – prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik ( Code of conduct ) profesi adalah
1.    Standar – standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
2.    Standar – standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka manghadapi dilema - dilema etika dlam pekerjaan
3.    Standar – standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi – fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan – kelakuan yang jahat dari angota – anggota tertentu
4.    Satandar – standar etika mencerminkan / membayangkan penghargaan moral – moral dari komunitas, dengan demikian standar – standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalm pelayannanya
5.    Standar – standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
6.    Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum ( atau Undang – Undang ). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar